Sabtu, 17 Oktober 2009

Untuk dia yang telah terambil...

kini aku harus rela berbagi..
berbagi apa yang menjadi hak ku dahulu..
waktu, tempat, perhatian, cinta, kasih, pengertian... semua adalah unsur2 yang dulu aku dapatkan darinya tanpa harus ku minta, kini untuk sejenak menyapa ku pun tidak.

sepenuhnya aku mengerti akan keadaan dimana ia sekarang mencurahkan hampir seluruhnya pada hal lain, pada sesuatu yang lain selain aku. namun pengertian ini perlahan menjadi distansi yang terbuat dengan sendirinya agar komunikasi antara aku dan dia menjadi sedalam jurang.

apa aku yang terlalu terlarut dalam fatamorgana kesepian yang amat sangat?
apa aku yang terlalu sensitif ketika suatu bayangan dibalik jubah yang ia kenakan perlahan mulai melahap jiwanya hingga di hari biasa yang kulihat pun bukanlah dirinya yang ku kenal?
aku tak ingin apa2, aku tak minta apa2 darimu. aku hanya berdoa dan bersujud pada sang khalik, memohon agar kau menyadari akan apa yang kau lewati.

dirimu menjadi diri yang lain. itulah yang harus kau sadari.
apa kau tega membiarkan aku larut dalam cairan2 duniawi tanpa kau sebagai filterku?
apa kau rela membuang sedetik waktumu bersamaku hanya untuk sebuah belaian semu yang kau dapat di luar sana?
temaram di kamarku setiap detiknya mulai redup, aku tak bisa untuk hanya menunggu temaram ini hingga padam. aku harus berlari, mengejar kembali bayangmu, mengembalikan lagi jiwa mu pada tubuhmu.
aku tak ingin memeluk tubuh tanpa jiwa, apa kau sadar akan itu????

aku hanya berharap disaat aku terbangun di suatu pagi, kau ada kembali dengan senyuman jiwamu, nuranimu, otakmu!!!!! bukan hanya fisik mu saja, dan jiwamu entah melayang kemana.

try to understand!!!! jangan terlalu jauh kau terbang dan melintasi batas2 kesabaranku!!!

aku memang membiarkan kau berkelana, namun kau harus tau..... kau punya tempat yang disebut rumah!!!!!
tempat kau melepaskan alas kakimu yang usang, tempat kau merebahkan tubuhmu kembali setelah kau pergi, dan tempat dimana aku (yang memperhatikanmu dengan miris dan geleng2 kepala tiap hari) menantimu dengan sabar... menanti cerita2 mua tentang dunia di luar sana, menanti kisah2mu dengan KAMU yang aku kenal....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar