Sabtu, 24 Oktober 2009

"Life is very hard and there's no time..
For fussing and fighting my friend..
I have always thought that it's a crime..
So I will ask you once again.."

teman... kata yang menggambarkan suatu hubungan semu yang tercipta akibat frekuensi pertemuan yang tinggi, fiuh...
teman... menggambarkan sejuta fatamorgana dari indahnya dunia saat terus tergilas waktu.
tanpa sadar, teman -sesuatu yang... undescription- membayangiku di kala kesepian melanda, menyelimutiku dikala dingin menyergap,,,

banyak kategori dari apa yang di sebut teman,
teman masa kecil, teman jalan, teman sekolah, teman kuliah, teman ngobrol, teman tidur (ups), teman curhat, teman mesra, teman anu, teman inu, teman ini, teman itu, teman... teman... ah banyak lah!!!
tapi yang paling banyak bertahan adalah teman yang memang menghangatkan kegundahan hati kita, membantu kita, menyayangi kita layaknya ia menyayangi dirinya....
wah... ajib bgt lah teman itu,

namun, segala sesuatu pasti fluktuatif berjalan, pasti ada jeda naik turun, ada ekualiser yang terus berdentum setiap kalanya.
menyakitkan memang jika teman berbuat sesuatu yang tak pernah kita duga,
menusuk, menginjak, meludahi, membohongi dan berbau busuk lewat ucapan lisan maupun laku yang ia tunjukan kepada org lain. ANJING!

baru saja ada seorang teman,kawan,kerabat ato apa pun lah sebutannya yang membuat aku benar2 layaknya rhoma irama yang bermain musik slipknot dengan asyiknya. GA ENAK DIDENGER KAN? seakan2 aroma melayu dangdut dan heavy metal saling beradu dan ber alkulturasi membentuk deretan nada yang membuat telinga makin panas dan pala nyut2an.
padahal aku lebih suka rhoma irama yang bernyanyi dangdut dengan sepenuh hati, maka ketika ia beralih aliran musik tanpa meninggalkan khas nya yang lama, anjir hayang utah...

balik lagi ke soal teman. aku tak mengerti, selama ini ku anggap 'DIA' adalah 1 dari beberapa orang yang ku percaya segenap hati, yang ku tahu berbeda dari "teman-teman" fiktif yang ku kenal (saya menyebutnya fiktif karena memang 'baik' dikala ada maunya)
tapi dengan entengnya, dengan santainya, dengan tenangnya,,,,, ia (teman) menusuk ku perlahan... ku pikir ia adalah malaikat dengan jubah yang siap menyelimutiku, namun ia menusuk ku perlahan dengan pisau di balik jubahnya...
kecewa, sedih, marah dan perasaan lainnya selayaknya seorang manusia aku rasakan benar-benar dalam pada itu orang.

tapi....
santai aja si kaya di pantai... bagiku perilaku temanku itu tak lebih dari tindakan defence nya dari tekanan pihak lain, sebagai pelindungnya ketika ia terpojok kan, hingga keluar lah nama saya dari mulut busuknya untuk melindungi kepentingan dia dan alhasil bim salabim abrakadabra saya lah yang kena akibatnya, akibat dari masalah ia sendiri. bukan tak mau bantu teman, bukan tak mau menolongnya. tapi masalah yang ia hadapi itu memang di luar hak saya, diluar kapasitas saya sebagai temannya.. lalu mengapa ia menyeret2 saya masuk dalam masalahnya????

ah.... temanku sayang, temanku bangsat...
pergilah kau jauh2 dan jangan kau datang lagi..
aku sudah terlalu pusing dengan urusanku, jangan lah kau tambah lagi...

"You say hello, i say GOODBYE!"

2 komentar:

  1. tapi mesti diakui bahwa semua orang pernah melakukan kesalahan, terutama teman kita sendiri....

    BalasHapus
  2. salam kenal kucing pgn insaf...
    makasi buat masukannya, memang manusia sudah tergariskan akan berbuat kesalahan semenjak ia lahir. itu lah manusia. namun disaat manusia tersebut tumbuh dengan dibekali nilai dan norma yang diajarkan dalam keluarga atau pun lingkungan, sebisa mungkin manusia itu akan meminimalisir kemungkinan ia berbuat salah lewat tindakan maupun ucapannya. namun yang satu ini emang ajaib, ia dah tau salah pun masih bersembunyi dibalik topeng kebenaran. itulah yg kadang saya sebut manusia yang mencoba jadi manusia.

    tapi makasi ya dah di ingetin, saya jadi sadar mungkin hal ini terjadi akibat kesalahan saya juga di masa lalu yang di 'karma' kan saat ini...

    salam kenal..

    BalasHapus