Selasa, 20 Oktober 2009

sick, suck, and shock!!!

Temaram ini masih tetap menyala, ditemani asap rokok yang mengepul, membuat semakin sesak peluh ini.
aku percaya akan suatu masa dimana aku kan merasakan 'tidak merasakan apa-apa', suatu masa nun jauh disana yang tiap detiknya akan ku lewati dengan pikiran kosong, benar2 kosong tak berisikan lagi segala keluh yang kini menghiasi tiap detik ku.
tiap hari yang ku lewati hanya sampah, setelah ku lakukan, tak kan bisa terulang, buang dan buang hingga tak berarti. aku pun bingung sendiri, apakah yang telah terlewati memang tak berarti? apakah langkah ini hanya akan membuat ku tersesat dalam jurang ketidakberdayaan akan sebuah hierarki?

aku sudah amat sangat muak dengan permainan ini, tak berubah.
meski sesuatu itu tahu bahwa hidup ini adalah sebuah paralelitas yang saling berhubungan. semua fungsional sesuai dengan perannya, as a system of life, hidup bergerak dengan sendirinya. ketika sesuatu itu sudah sedikit saja menyimpang dari jalurnya, maka terjadilah distorsi dalam seluruh gabungan sistem tersebut. hanya saja takaran kesengajaan lebih mendominasi terjadi distorsi itu.
apa yang aku bahas tidak lebih dari sebuah jeritan hati aku yang telah lama tertanam,
sejenak tadi aku meledak dengan segala emosiku yang tak karuan, hanya karena sebuah distorsi kecil yang di sebabkan oleh salah satu unsur yang sedikit menyimpang dari jalur.

aku percaya bahwa tingkah laku manusia diatur dalam norma dan nilai, walaupun laju waktu terkadang berpengaruh pada perubahan norma dan nilai tersebut, namun aku pun bukan hanya manusia bisu yang hanya diam ketika perubahan yang diselingi aura dan hawa negatif itu muncul.
sekuat tenaga ku melawan,,, segenap luka tak ku perdulikan!!!
aku tak bisa hidup hanya seorang diri, aku butuh lawan, butuh seseorang bahkan lebih untuk mendengarkan. keluarga adalah kebanggaan ku, kebahagiaanku. tapi keyakinan itu, mungkin akan berubah ketika distorsi kecil tadi itu datang dan merusak semua!

aku bernafas untuk tetap bernafas. aku berbicara untuk di dengar walau hanya di dengar oleh diri sendiri. sepanjang aku bernafas dan berbicara, aku tak pernah melawan apa yang harusnya ku hormati. namun ketika tuah itu muncul, ketika kata itu terucap, aku merasa sakit, merasa gagal telah menjaga stabilitas yang selama ini ada di pundak ku. sesuatu itu tak tahu apabila apa yang sedang aku coba bangun selama ini, selalu tertunda akibat perbuatannya. sejuta pengertian sudah ku berikan hingga titik nadir akhir dalam batas kesabaran ku. ternyata memang lamanya waktu sesuatu itu hidup tidak pernah membuatnya sadar bahwa ada yang lebih penting daripada sekedar belaian dan ucapan sayang.

semua manusia pernah merasa sendiri!!! apa yang aneh dengan itu? eksistensitas kah? ahhh.... BULLSHIT lah... ketika seseorang tidak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan, normalnya ia akan berusaha paling tidak mendekati apa yang ia inginkan. bukannya mengunjing, menyalahkan hal lain, dan membawa orang lain larut ke dalam kegagalannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar