Jumat, 08 Februari 2008

iman...

Okay OHS sekarang kita bersua lagi setelah kemarin melakukan perjalanan ke suatu daerah terpencil yang memiliki pesona sunset yang......em..... have story tentunya dunk...

OHS.jejak pertama ku di jatinagor setelah kemarin tepat tengah malam, begitu kaki ku turun dari bus langsung saja tukang-tukang ojeg dan calo2 angkot menyergap kami seperti semut mengerumuni gula, susah payah ku terobos kerumunan manusia itu hingga mataku tertuju pada angkot coklat yang nantinya akan melewati jatinangor di jalur trayeknya...

Tapi OHS....mungkin karena dikutuk oleh supir2 angkot lain atau oleh tukang ojeg,angkot yang kutumpangi ini ngetem dulu selama kurang lebih setengah jam!!!!

GILA!!!!!

Hingga seorang ibu turun dari bus dengan bawaannya yang besarnya melebihi tubuhnya menghampiri angkot ini, barulah supir mitsubishi 120ps ini memutar kunci kontak yang akan menyulut busi hingga terjadi pembakaran di piston yang akan menggerakan Gear dalam mesin kendaraan berkapasitas 12 orang ini. Suara mesin berdentum dan beradu dengan angin malam jatinagor memecah kesunyian di jalan keluar pintu tol cileunyi ini.....

“Rp 4000????? Setelah menubggu setengah jam tadi harus membayar lebih dari biasanya?” pikirku dalam hati ketika terpaksa mengeluarkan lembaran 1000 Rupiah lagi dari saku jeans butut ku untuk membayar angkot sialan ini....

biasanya dari tol Rp. 1000 saja cukup untuk membayar jasa antarnya ini hingga mulut gang kostan ku. Jadi kalau 2 orang kan harusnya hanya Rp 2000?!!!!

Tapi mata ku sudah lelap ditusuk kantuk yang teramat sangat.... “mungkin karena harga kedelai lagi naik maka ia sengaja menaikan tarifnya juga kali ya?” kataku pada seseorang yang bersamaku malam itu...

‘KASUR!!!!!!’ teriakku dalam hati sambil menaiki gang kecil menuju kamrku ini...

setelah 3hari 2 malam kurang tidur dan melakukan perjalanan dengan total jarak 612 KM menggunakan Bus, cukup untuk membuat bokong dan tulang2 tubuhku serasa tak lagi menyatu dengan kepalaku...

dan OHS....... sampai juga di kamarku yang berukuran 3x3 dengan kamar mandi didalamnya ini. Hal pertama yang kulakukan adalah menutup pintu kamar dengan segera dan meletakkan kasurku di tempat yang seharusnya....lalu.......... BRUK!!!!!!!!! Mataku perlahan menutup, pikiranku yang kalut marut karena beberapa kejadian yang cukup membuat urat saraf tarik menarik dengan otot, nafas ku yang tersedak oleh ludah, keringat yang mengucut dari pori-pori kulitku, semua tiba2 hilang ditelan dunia mimpi yang akan kukunjungi sebentar lagi......

Until new day come....

‘ALLAHUAKBAR.......ALLAAAAAAAAAHUAKBAR!!!!!!!!!’ suara itu membangunkanku tepat pukul 4.30 subuh, ketika dulu dayang sumbi mengibaskan selendangnya di ufuk timur,sangkuriang carut marut karena perahunya belum juga selesai. Sama denganku OHS........... entah apa yang belum ku lakukan tapi aku tak bisa tidur lagi setelah itu.....

pikiran terbang entah melanyang ke langit mana... “DAMN” perasaan ini sudah kurasakan saat 5 hari yang lalu senelum ku memutuskan untuk pergi dari terminal Leuwipanjang itu......

OHS.... apa ini yang dinamakan gelisah menanti sesuatu yang belum jelas akibatnya?

Apa ini persaan takut akan jeleknya nilai atau turunnya IPK yang akan kulihat pagi ini?

Apa ini juga perasaan salah yang mengendap jauh sebelum ku ambil langkah besar dan bodoh dal;am hidup ku?

OHS OHS OHS..... “Cuma loe yang tau, GOBLOK!!!!!!!!’ pasti itu teriakmu di depan muka ku kan OHS?

Ya ya ya....... mungkin perasaan aneh yang kurasakan 5 hari itu sebenernya memiliki hikmah di hari lain sesudahnya....

Just let it be........lah kok jadi lagunya Beatles? Maksud ku Just let it flow......

OHS....... kampus ku pagi ini dipenuhi oleh orang2 yang SIBUK dengan urusan nya sendiri, aku termasuk didalamnya namun ketika ku masuk ke ruang dosen alangkah kagetnya bahwa mendengar dosen wali ku belum juga datang!!!!!!!!!!!!!!

“Ini sudah jam ! siang BOS!!!!!!!!!!” KRS dan KKS ku masih kupegang erat di tanganku, mata ku komat-kamit melihat orang2 yang berlalu lalang di depan ku, semua yang ada di koridor itu sibuk!!!!!!!!!!!!!! Hanya aku yang sedang duduk terdiam di bangku kayu berukuran panjang 5 meter ini. Rasa kesalku terobati ketika aku sadar ada seseorang yang menemani ku lebih dari seminggu ini. Ia duduk disebelahku dengan memangku tas GIANT milikku, kaos putih yang ia kenakan masih kusut,karena ia belum sempat menyetrikanya tadi malam atau tadi pagi, rambutnya yang dikuncir membuat wajah jawa nya terlihat Gendis.

“God Damn.......... ia cantik sekali’ pikirku ditengah ruwetnya susasana siang ini...

setidaknya ia sudah cukup menenangkan hati ku yang gundah ini...

OHS......... mengapa masalah yang sama selalu saja datang berulang kali dan membawa akibat yang sama juga padaku? Walau ipang ridho bilang

terbiasa ku hadapi

semua yang sedang terjadi,

terbiasa ku lewati

semua sendiri.....

namun aku tak bisa!!!!!!!!! Ini menyakut masa depan orang lain dan masa depanku!!!!!!!

Habitual ku yang terus ku lakukan sebetulnya sedikit demi sedikit sudah merusak lembaran hari esok ku yang masih buram. Tapi kenapa masih saja ku lakukan??

“Loe ga punya KACAMATA!!!!” begitu kata OHS pada ku?

Kacamata, pandangan hidup, pegangan, sandaran, landasan, atau apa pun itu namanya sudah kumiliki berulang kali namun tetap saja tak ada yang sesuai OHSku...........

Apa aku harus kembali pada jubah lama yang menyelimutiku ketika ku lahir?

Ya!!!!!!!!!!! Jubah itu sebenarnya sudah mengaturku untuk hidup sesuai dengan warnanya......tapi keberontakkan hati lelaki muda saja yang dulu menggoyahkannya.

Aku harus kembali,aku harus kembali.........

How???? Aku sendiri sudah lupa bagaimana bentuk dan landasannya,

Aku sudah lama hidup berlawanan arah dari jalannya,

Aku pernah meludah tepat di atas aturannya,

Apa masih pantas aku memeluknya kembali?

Sebelum terlambat bung!!!!!!!!!

Sebelum kau di pecut lebih banyak dari yang akan kau terima,

Sebelum kau terbakar lebih panas dari sebelum kau kenal api,

Bagaimana pun terlambatnya tapi masih ada celah, dan aku harus bisa mencapainya..

Demi aku, demi dia, dan demi mereka..........

Tapi aku punya apa????

Aku punya......................... IMAN........................

Kamis, 07 Februari 2008

nasib nasionalisme

MENCARI nasionalisme di Indonesia pada tahun 2007 ini sama saja dengan mencari jarum di tumpukan jerami. Seiring dengan berjalannya waktu, perlahan tapi pasti krisis akan nasionalisme telah menjalar ke berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Krisis nasionalisme di Indonesia bukan hanya terdapat pada generasi mudanya saja akan tetapi dialami juga oleh generasi yang lebih dulu lahir. Tidak mudah mencari nasionalisme di zaman seperti sekarang. Orang Indonesia, kini lebih suka memburu kehormatan, kekayaan, dan kedudukan daripada memelihara dan menjaga nasionalisme dalam hidupnya. Nasionalisme kini di Indonesia sudah menjadi benda abstrak yang sulit ditemukan. Apabila hal ini terus dibiarkan seperti ini, mungkin saja rasa cinta dan bangga kita sebagai nation-state (negara bangsa) bernama Indonesia akan hilang dengan sendirinya.

Apa alasannya? Orang Indonesia kini, baik yang muda maupun yang tua, apa pun suku dan agama-nya sudah mulai lupa dengan semangat persatuan yang pernah diploklamirkan pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Saat ini justru semangat mau menang sendiri dan merasa diri paling benar adalah yang paling sering kita lihat dan dengarkan. Pada saat yang sama, mereka juga menganggap orang di luar pihaknya sebagai representasi kesalahan. Untuk mengatasi hal tersbut Mestinya perlu ditumbuhkan lagi kesadaran dan semangat menyatukan diri.

Apabila kita melihat yang terjadi pada generasi 1928 (pada saat sumpah pemuda), mereka sadar dan bisa menyatukan diri pada satu semangat untuk "bertanah air satu, berbangsa satu, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan : Indonesia". Meleburkan sektarianisme dalam Jong Java, Jong Betawi, Jong Sumatra, Jong Celebes, dan lainnya. Kenapa mereka bisa bersatu? Ada pengalaman sejarah bahwa perjuangan tak akan memberi hasil optimal kalau dilakukan sendiri-sendiri. Kesadaran semacam itu yang kini sudah mulai hilang.

Ritual

Di era globalisasi seperti sekarang ini, amat tidak menguntungkan kalau perbedaan antarsuku, antaragama, atau antaraliran dibesar-besarkan. Hal itu bersifat kontraproduktif terhadap pencapaian cita-cita bersama. Sebaliknya, perlu dibangun upaya-upaya peningkatan produktivitas kerja.

Kita seharusnya prihatin akan lunturnya nasionalisme sebagai akibat pelaksanaan ritual kebangsaan yang tidak menyentuh hingga ke hati. Nasionalisme merupakan manifestasi nilai mistis-kosmis yang harus dilakukan dengan mengikutsertakan nilai-nilai kebangsaan. Tanpa hal itu, segala macam bentuk upacara yang dilakukan hanya akan menjadi ritual kosong tanpa makna. Seperti contohnya upacara bendera yang dilakukan di sekolah setiap hari senin, masih banyak siswa yang hanya ikut-ikutan upacara tanpa mengerti nilai yang terkandung di dalamnya, maka yang terjadi adalah mereka tidak khusuk saat mengikuti upacara.

Sebenarnya ada momen yang memiliki nilai yang sangat strategis dalam upaya mengangkat jatidiri dan karakter bangsa serta meningkatkan nasionalisme bangsa. Yaitu peringatan 62 tahun Indonesia merdeka yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2007 nanti. Tapi sayang, memasuki 62 tahun kemerdekaannya, bangsa Indonesia justru mengalami berbagai cobaan, dari Ancaman disintegrasi bangsa, reformasi yang kebablasan, terkikisnya kepercayaan pada pemerintah akibat pemerintah dinilai lamban dalam penanganan masalah-masalah yang menimpa Indonesia akhir-akhir ini dan pemaksaan kehendak dari sekelompok orang yang mengikis semangat nasionalisme.

Sangatlah ironis memang lunturnya semangat nasionalisme di kalangan generasi muda sekarang ini. Hal ini disebabkan mungkin karena para pemuda negara Indonesia saat ini mengalami kemunduran. Terjadinya demoralisasi, kerusuhan, dan perpecahan sesama anak bangsa merupakan bukti adanya penurunan semangat kebersamaan. Contohnya kasus IPDN yang sedang hangat diperbincangkan, yaitu mengenai meninggalnya seorang Praja asal Sulawesi Utara, Cliff Muntu, yang menjadi korban tindak kekerasan senior kepada juniornya di lingkungan kampus IPDN. Ironis sekali memang, lembaga pendidikan yang dikelola oleh pemerintah yang seharusnya menghasilkan birokrat dan abdi negara yang setia melayani masyarakat malah menghasilkan “petarung” yang kerap kali memakan korban jiwa. Akibatnya pemerintah daerah Sulawesi Utara mengecam akan mencabut seluruh praja asal Sulawesi Utara apabila kasus meninggalnya Cliff Muntu ini berlarut-larut seperti kasus-kasus meninggalnya praja IPDN sebelumnya (Sumber : Selamat pagi, Trans TV, 10 april 2007). Melihat contoh kasus di atas sudah nampak adanya krisis kepercayaan dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat yang mungkin saja dapat mengakibatkan disintegrasi bangsa apabila pemerintah pusat tidak bertindak cepat dan tegas kepada Instutut yang dikelola dibawah Depdagri tersebut.

Modal Dasar

Diluar masalah-masalah lain yang menimpa bangsa Indonesia ini, Masalah nasionalisme merupakan suatu hal yang menjadi modal dasar bagi bangsa ini untuk mengisi kemerdekaan, untuk meningkatkan keadilan, kesejahteraan dalam berbagai aspek ke depan. Nasionalisme masih menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari setiap gerak masyarakat Indonesia.

Kita seharusnya jangan pesimistis, semua elemen masyarakat harus memberikan makna kepada generasi. Tentunya pemerintah dan elit politik harus memberikan contoh dan keteladanan dalam setiap pengambilan keputusan. Dan berbagai macam keputusan tentunya harus mendasarkan pada masalah kebangsaan, kemajemukan bangsa, Pancasila dan UUD 1945. Hal tersebut merupakan cerminan dari Sumpah Pemuda 1928 dan sebagainya. Ini adalah sesuatu yang akan melalui proses yang dapat memupuk semangat jiwa nasionalisme.

Nasionalisme jangan diartikan secara sempit. Hal ini terkait dengan adanya pendapat yang salah terhadap nasionalisme, yang hanya mementingkan kesejahteraan, dan bisa berbuat apa pun untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun kelompoknya saja. Karena dalam sebuah bangsa yang besar yang masih memerlukan pembangunan di berbagai aspek, Siapa pun orangnya, di mana pun tempatnya, seharusnya dalam mengambil sebuah keputusan atau yang ikut terlibat dalam sebuah proses keputusan, tetap harus memperhatikan kemajemukan dan kebangsaan. Hal-hal itu harus menjadi landasan yang paling prinsip dan hakiki dalam pengambilan keputusan.

Dan juga kita sebagai generasi muda harus memberikan contoh yang baik juga kepada generasi yang akan datang yang berada dibawah kita. Dan siapa pun yang sekarang menikmati, siapa pun yang sekarang diberi kesempatan memimpin negeri ini, harus memanfaatkan kesempatan itu untuk ke depan dan bukan untuk kepentingan sesaat saja. Akan tetapi bukan berarti kita, generasi muda, bersantai-santai saja di masa sekarang ini. Isilah waktu dengan kegiatan yang berguna yang dapat menunjang pembangunan bangsa ini. Bukan hanya pembangunan yang terlihat oleh mata saja (materi) akan tetapi juga pembangunan karakter kita sebagai warga negara Nation-state (negara bangsa) yang bernama Indonesia agar segala permasalahan yang menimpa negara ini berangsur pulih dan kita dapat berdiri sebagai bangsa yang mandiri tanpa harus terpisah oleh berbagai perbedaan dalam kehidupan sehari-hari.

kok beda?

Banyak aliran agama yang meng-halang-halangi pernikahan lintas agama.

Mungkin kita harus sadari, bahwa yang menghalangi adalah manusia,

bukan sang Pencipta, yang telah menciptakan semua manusia. Dan orang

masuk neraka, karena sekedar menikahi yang beda agama terdengar

kurang diterima nalar, sebab, kalau kitapun mati, tak dibedakan

agama, lha baju saja tidak bawa , apalagi KTP ataupun setifikat

permandian, surat nikah, dsb. Ini membayangkan neraka atau surga

sesuai dengan imaginasi manusia lho.

Kita sering bayangkan, kalau ustadz atau pastor tak suka, maka Tuhan

juga tak suka. Apalagi kalau MUI yang tak suka, pasti Tuhan lebih tak

suka...kita bayangkan.

Rabu, 06 Februari 2008

Penat. . . . . . .

asap mengepul di bilik warnet imago no 5 ini,
salah satu temanku sedang berada di balik bilik no 3 sana (kalo ga salah)
setelah tadi sempat bersitegang sebentar dengan orang mabok atau apa lah itu di warkop depan pasar cikuda, nampaknya semakin membuat hari ini makin ga jelas apa makna nya....

BEDEBAH!!!!!!

aku belum juga bisa mengantuk saat tengah malam begini,
ada apa gerangan di pikiranku ini?
sampai entah berapa puluh batang surya pro yang udah ku hisap (padahal lidah lagi sariawan)

pagi ini aku bangun terlalu cepat, udara pagi emank dingin tapi tetap aja ku berkeringat (apa karena olahraga tadi malam ya?)

tahu kah kalian wahai orang yang membaca.....

tekanan demi tekanan terus mendera tubuhku yang kurus ini,
hari yang ku lewati dengannya memang mempunyai banyak warna,
sayangnya warna-warna itu sedang memudar dalam polemik yang ga juga kunjung berhenti...
apa ia tahu aku juga lelah dalam keadaan yang seperti ini?

saat buih-buih dan butiran sayang masih berterbangan di udara, mungkin itu saat yang paling ngebuat idup ku berarti bgt,
tapi saat ini?

ANJING!!!!

pikiran ku kalut setelah itu semua,
takut,
resah,
gelisah,
bingung,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

mungkin mang ini ujian buat cowo item ini x ya...
aku cuma coba untuk tetap sabar nghadapin ini semua,
dia mungkin dah ngerubah semua jadi lebih baik dan sedikit juga lebih buruk,
tapi itu bukan takaran kok.... tenang aja, yang pasti permasalahan yg kita hadepin sekarang bukan masalah kecil dalam satu hubungan lagi, tapi apa pun keputusan yang kita ambil nantinya bakal ngebuat kita berdua tambah lebih dewasa deh...

toh derita itu ngebuat cinta lebih dewasa kan?

tapi emang sih semua ini terlalu cepat, apalagi di saat seperti ini,
disaat idup sendiri aja masih ga jelas malah mau ngebentuk orang lain.... busyet dah!!!!

tertawa getir aja atas semua kebodohan ini...
mungkin aja yang terdahulu sedang menertawakan keadaan ku saat ini,
tapi aku ga nyerah kok, aku percaya sunrise besok akan lebih carah dari hari ini,
sedikit pesimistis sih ada...

kadang aku ga tau apa yang dia pikirin tentang semua ini,

menyesal?
kepaksa?
terlanjur?
sakit?

entahlah may pren....

toh semua udah terjadi dan apa bisa balik lagi?

blog go blog....

duh bisa gila neh kalo di lanjutin,,,

dah dulu ah.... menenangkan hati dan pikiran dulu...