ah kamu, wanita yg ku kenal dari tutur kata seorang kawan,
wanita yg ku tahu dari bait nostalgia.
kini kamu hadir dengan tiba-tiba, tanpa uraian kata dan hanya tertawa.
namun itu sudah cukup membuatku bisu dalam keramaian sambil terus berkata dalam hati, "apa ini dosa?"
ah kamu,,,, tiba-tiba membuatku ingin terbang pada masa, mengukir lewat kata dan termenung dalam candu.
bisakah km sejenak saja tak bergerak? biar aku dapat memperhatikanmu dari dekat,
agar aku bisa meyakinkan "aku" yg lain bahwa tanya ku ini tak salah?
bisik lirih aku dalam kelam bila aku ingin beritahu dunia akan roman ini.
ah kamu... lagi-lagi kamu, ditiap ku lirik layar persegi elektrik ini, mengapa jari jemari ku mengetik dengan cepat nama-mu?
mengapa jejaring sosial-ku selalu saja memampang tentangmu?
mengapa tiap ku buka jurnal elektrik ku, aku mencari jurnal mu?
apa ini kebetulan? lebih dari sekedar kekagumanku, kamu selalu ada.
walau tak dalam nyata.
ah kamu... bukan karena parasmu, bukan karena apa siapa kamu, bukan karena keindahan mu sebagai seorang hawa. aku pun tak mengerti mengapa harus kamu aku terjatuh.
sempat aq memberi waktu pada nalar dan hati ku untuk berfikir jernih, namun tetap tak bisa membual, tak bisa tertutup bahwa padamu lah segala harap ku sandingkan, meski kau tak pernah tahu karena aku akan melukai seorang kawan jika ia tahu bahwa aku terbius anestesi dari sorot matamu...
tak bisa ku pungkiri..
aku telah jatuh hati padamu, sang wanita ajaib...
wanita yg ku tahu dari bait nostalgia.
kini kamu hadir dengan tiba-tiba, tanpa uraian kata dan hanya tertawa.
namun itu sudah cukup membuatku bisu dalam keramaian sambil terus berkata dalam hati, "apa ini dosa?"
ah kamu,,,, tiba-tiba membuatku ingin terbang pada masa, mengukir lewat kata dan termenung dalam candu.
bisakah km sejenak saja tak bergerak? biar aku dapat memperhatikanmu dari dekat,
agar aku bisa meyakinkan "aku" yg lain bahwa tanya ku ini tak salah?
bisik lirih aku dalam kelam bila aku ingin beritahu dunia akan roman ini.
ah kamu... lagi-lagi kamu, ditiap ku lirik layar persegi elektrik ini, mengapa jari jemari ku mengetik dengan cepat nama-mu?
mengapa jejaring sosial-ku selalu saja memampang tentangmu?
mengapa tiap ku buka jurnal elektrik ku, aku mencari jurnal mu?
apa ini kebetulan? lebih dari sekedar kekagumanku, kamu selalu ada.
walau tak dalam nyata.
ah kamu... bukan karena parasmu, bukan karena apa siapa kamu, bukan karena keindahan mu sebagai seorang hawa. aku pun tak mengerti mengapa harus kamu aku terjatuh.
sempat aq memberi waktu pada nalar dan hati ku untuk berfikir jernih, namun tetap tak bisa membual, tak bisa tertutup bahwa padamu lah segala harap ku sandingkan, meski kau tak pernah tahu karena aku akan melukai seorang kawan jika ia tahu bahwa aku terbius anestesi dari sorot matamu...
tak bisa ku pungkiri..
aku telah jatuh hati padamu, sang wanita ajaib...